Rabu, 05 Maret 2014

Runtuh citaku

Salam sejahtera.
Untukmu presidenku, inilah rintihan anak desa terpencil dibawah kaki gunung sumbing. Ahmad ia tergolong tidak begitu pandai dibandingkan teman temanya,tetapi rasa keingin tahuannya yg mendorong munculnya ide judul di atas. Untuk mencurahkan isi hatinya.Sejak dari TK(taman kanak-kanak) kata kata Saya Ingin Menjadi Dokter itulah yg terucap dari bibir ahmad. Hari terus berlalu hingga masuk tahun kedua, ahmad melanjutkan di MI ALISLAM. cita citanya tetap masih sama ia ingin menjadi dokter.hingga memasuki akhir  kelas 6, ia masih terrpacu untuk mengejar cita citanya, ia melanjutkan ke MTs AL ABROR. didunianya yg baru  ia merasa nyaman menempuh liku, berbagai macam cobaan ia hadapi. Tidak terasa memasuki tahun ketiga  artinya ia harus mulai memilirkan jenjang pendidikan selanjutnya. Ujian nasional serta ujian sekolah telah selesai ia jalani. Kini tinggal menunggu pangumuman kelulusan, jedag jedug rasa yg mengiringi saat ayahnya menerima surat kelulusan. LULUS itulah jawaban dari isi surat itu, rasa senang bercampur haru menjadi pengiring hari itu, ahmad merasa bersyukur walaupun EQ nya tergolong rendah. harunya bertambah ketika ia mendengar teman akrabnya sejak kecil tidak lulus, satu persatu teman teman mulai berpisah pulang bersama orang tua mereka. Ahmad kamu mau meneruskan kemana ?
Kata kepala sekolah. Jika kamu belum ada rencana melanjutkan ke sekolah yg lain saya ada pilihan untuk mu. Sepontan ahmad menjawab terimakasih pak saya berkenan mengikuti saran bapak. Akhirnya ia masuk di MA MA'ARIF. Ia sekolah tanpa biaya karena ia masuk di panti asuhan AL FALAH.ia tak merasa enggan dg teman barunya walau ia tinggal di panti. Setahun telah ia jalani disinilah  ia harus menentukan memilih jurusan yang sesuai dengan apa yg ia cita citakan. Ia berkonsultasi kepada  wali kelas, akhirnya ia mantap memilih jurusan IPA setelah ia menimbang nimbang berbagai masukan dari wali kelasnya. Ia pelajari dan jalani  pasang surut dikelasnya tanpa mengeluh, walaupun ia mengalami berbagai kesulitan. Hingga suatu hari ia terganjal oleh masalah, ia di fitnah oleh teman sekamar bahwa ia telah mencuri, ia di laporkan kepada pengurus panti yang akhirnya menurut kesepakatan beliau,  ahmad harus di keluarkan dari panti asuhan. disaat itulah ada seseorang yang menolongnya, banyak orang sekitar panti yg tidak percaya bahwa ia harus  dikeluarkan.masyarakat sekitar sangat manyayangkan akan keputusan iru karena ia sangat santun ketika berbaur dg masyarakat sekitar. Tanpa pikir panjang ia mulai mengemas barang barangnya, ia pindah ke sebuah pondok pesantren yg jaraknya tidak jauh dari sekolah itu. Kurang lebih 25hari sebelum UN ia mengayuh sepeda ontelnya, hujan dan panas mengiringi  akhir dari kisah masa SMA nya. Ia lakukan itu demi membangun pondasi untuk menegakkan citaoctanya menjadi sebuah bangunan besar yaitu seorang dokter. Ujian nasional telah berlalu hingga saatnya pengumuman hasil UN dibagikan ia tak habis pikir bahw ia akan lulus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar